Senin, 29 Maret 2010
Darah Juang
Teringat lagu ini setelah melihat berita tentang kelaparan di Indonesia Timur, daerah anak tiri negara Indonesia...Lagu mars wajib para demonstran dan mahasiswa di kala aksi...
Disini negri kami
Tempat padi terhampar
Samudranya kaya raya
Tanah kami subur tuan...
Dinegri permai ini
Berjuta Rakyat bersimbah rugah
Anak buruh tak sekolah
Pemuda desa tak kerja...
Mereka dirampas haknya Tergusur dan
lapar bunda relakan darah juang kami
tuk membebaskan rakyat...
Mereka dirampas haknya Tergusur dan
lapar bunda relakan darah juang kami
pada mu kami berjanji...
pencipta: John Sonny Tobing
gambar: muntohar.wordpress.com
Buta
Minggu, 28 Maret 2010
Freethinker dan Agama
Saya coba telaah di Wikipedia yang berkata bahwa, "Freethought is a philosophical viewpoint that holds that opinions should be formed on the basis of science, logic, and reason, and should not be influenced by authority, tradition, or any other dogma.[1] The cognitive application of freethought is known as freethinking, and practitioners of freethought are known as freethinkers."
Freethinker berkutat dengan sains, logika, dan rasionalitas manusia. Semua pandangan, pendapat, argumen harus punya ketiga dasar itu. Paksaan dogma dari pihak lain tanpa didasari logika yang kuat dan berdasarkan fakta adalah omong kosong belaka. Meskipun berhubungan erat dengan Ateisme dan mungkin Agnostisisme, Freethinker tidak berasal dari satu rumah yang sama dengan penganut Ateisme dan tentu saja Agnostisime. Satu hal yang kerap dijadikan bahan diskusi adalah tentang keberadaan Tuhan sebagai sang Mahakuasa pencipta manusia. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Fenomena keTuhanan ini telah menjadi subyek perdebatan para ahli dan yang bukan ahli, terutama filsuf, ilmuwan, dan pemuka agama.
Agama atau kepercayaan sebagai produk manusia yang diciptakan untuk menjadi ajang perantara dengan Tuhan juga menjadi sumber perdebatan yang tak kunjung habis. Tuhan dan agama yang hanya didasari pada suatu keyakinan semata membuatnya tidak masuk hitungan bagi para Freethinker. Menurut saya, bermacam-macam agama di dunia ini tak lebih dari sebuah konsep ciptaan manusia yang ketinggalan jaman.
Agama hanya menjadi bahan terciptanya kekerasan dan peperangan. Perang dan pembunuhan atas nama agama adalah hal yang konyol bagi saya. Saya mengenal banyak orang yang diberi label ateis dan agnostik namun mereka lebih humanis daripada mereka yang menjual diri pada agama dan mengamankan tiket menuju surga dengan cara membabi buta.
Freethinker menolak dogma agama. Dan saya begitu takjub, betapa agama bisa menjadi sumber malapetaka karena sebenarnya agama adalah penuntun menuju kedamaian. Menurut dogma yang terpaksa saya cerna.
Gambar: zazzle.com
Kamis, 25 Maret 2010
Penolakan Konferensi Gay-Lesbian di Surabaya.
Polwiltabes Surabaya sebagai institusi yang bertanggung jawab atas keamanan di wilayah Surabaya juga tidak memberikan ijin penyelenggaraan. Konferensi ini dikhawatirkan akan menggangu stabilitas keamanan Surabaya saat ini. Bukan tidak mungkin kerusuhan akan hadir mendampingi konferensi. Bahkan, pihak kepolisian tidak segan membubarkan paksa konferensi tersebut apabila panitia tetap nekad menggelarnya.
Gambar: gaya-nusantara.blogspot.com
Surakarta jadi Ibukota
Wacana tentang pengubahan nama kota Surakarta menjadi Solo yang ramai dibicarakan khalayak ramai mulai dari loper koran hingga anggota legislatif mulai meredup. Sekarang telah muncul wacana baru, yaitu usaha untuk memekarkan kota Surakarta menjadi ibukota Jawa Tengah. Semarang yang menjadi ibukota incumbent dinilai tidak mampu menyaingi perkembangan pesat kota Surakarta yang tengah berlari mengejar modernisasi yang bernafaskan budaya dan seni. Wacana ini cukup mendapat perhatian serius dari para calon Walikota Surakarta yang sedianya akan bertarung pada tanggal 24 April 2010 mendatang.
Eddy Wirabhum yang berasal dari kalangan keraton antusias menyambut wacana ini. Beliau setuju apabila Surakarta dijadikan ibukota propinsi. Hal ini mendapat sorotan yang cukup tajam karena dikhawatirkan nuansa feodalisme akan muncul mengingat Eddy Wirabhumberasal dari lingkungan keraton.
Di lain pihak, walikota incumbent Joko Widodo menyatakan bahwa kajian tentang wacana tersebut harus dilakukan secara lebih mendalam walau beliau tidak berkeberatan akan pemindahan tersebut. Manfaat dan mudharat status baru kota Surakarta harus diperhitungkan secara seksama. Daerah-daerah penunjang kota Surakarta seperti Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, dan Wonogiri harus diikut sertakan dalam pembahasan wacana ini jika memang kelak akan diwujudkan.
Warga kota Surakarta juga mengambil peranan penting dalam pembahasan perwujudan wacana ini. Mereka harus sudah siap menghadapi suasana ramai dan sibuk ibukota. Jauh berbeda dengan suasana santai dan sepi kota Surakarta saat ini.
Gambar: www.indonesia-tourism.com
Selasa, 23 Maret 2010
Kalashnikov sang Pembunuh (?)
Terima kasih pada Kalashnikov sang perancang mahakarya senjata yang akhirnya populer dipakai sebagai simbol perlawanan di beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah. M-16yang dimiliki Counter Terrorist tak mampu menandingi AK-47 favorit saya. Simbol perlawanan pada kemapanan menjadi magnet penarik saya sebagai anak muda. "Tanpa uang, anda bukanlah apa-apa, tanpa sebuah Kalash...." kata mereka di Afrika.M-16 adalah Amerika dan AK-47 adalah Rusia. Saya adalah pengagum pergerakan Rusia, Uni Soviet kala itu. Lenin dengan Bolsheviknya, namun bukan Stalin dengan rezim ala Hitlernya. AK-47 memang mematikan, Jerman pun lari tunggang langgang walau hanya mendengar desingan. Namun mengapa digunakan untuk mengobarkan perlawanan semu yang kadang mengorbankan banyak keluarga dan kawan? Mengapa digunakan untuk melawan atas nama pemikiran sempit berhalauan kekerasan? Kalashnikov sang kreator pernah berujar, beliau menciptakan senjata itu bukan untuk membunuh. Memang ironis, karena bagaimanapun juga AK-47 adalah SENJATA. Apakah mereka dulu juga bermain Counter Strike dan memvisualisasikannya secara nyata? Saya tidak. Saya berada di seberang bahkan. Bila memang untuk sesuatu yang bertemakan kebaikan, mengapa tak menggunakan doblis atau tulup saja. Nyeri sehari setelah itu sembuh sendiri. Sudah. Klashnikov tak lagi jadi idaman. Bermain dakon sajalah.