Mempersoalkan batas wilayah suatu Negara adalah wajib, ketika suatu Negara sudah mencapai tahap merdeka dan mandiri. Adalah suatu syarat terbentuknya suatu Negara, diakui kedudukannya sebagai suatu Negara oleh Negara lain, dengan terbentuknya batas Negara. Namun, apa yang akan terjadi apabila batas wilayah Negara yang menjadi patokan kedaulatan suatu Negara diterabas, diterjang, diperkosa seenakna oleh Negara lain? Diam saja….Ya, itulah kenyataan pahit yang sedang terjadi di Negara kita tercinta, Indonesia. Di tengah kemelut persaingan panas menjadi orang Indonesia nomor 1, Malaysia membidik satu (lagi) wilayah Indonesia yaitu perairan Ambalat. Gila!!! Sesudah Sipadan dan Ligitan, lalu Ambalat. Setelah itu?
Departemen Pertahanan, Departemen LuarNegeri, dan semua departemen terkait hanya diam tak bergerak, seperti seonggok bangkai di tengah kumpulan bangkai lainnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ya, Indonesia memang kaya. Indonesia memang beraneka ragam. Indonesia memang terkenal akan keramahan warganya. Tetapi, ketika suatu Negara telah dengan sengaja melanggar peraturan, memasuki batas Negara kita tanpa ijin untuk mengambil kekayaan di dalamnya. Haruskah kita diam saja karena toh masih punya banyak kekayaan di daerah lain? Apakah kita harus tetap ramah dan tersenyum saja, mengalungkan bunga dan berkata “Selamat datang.”? Tidak!!
Apakah kita akan diam saja diinjak harga diri kita? Teriakkan dan beri tiupan nafas jiwa pada resistensi, agar resistensi itu bernyawa, sehingga kita bisa melawan inperialisme gaya Malaysia. Buktikan bahwa kita juga punya kekuatan. Ganyang Malaysia!!
Departemen Pertahanan, Departemen LuarNegeri, dan semua departemen terkait hanya diam tak bergerak, seperti seonggok bangkai di tengah kumpulan bangkai lainnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ya, Indonesia memang kaya. Indonesia memang beraneka ragam. Indonesia memang terkenal akan keramahan warganya. Tetapi, ketika suatu Negara telah dengan sengaja melanggar peraturan, memasuki batas Negara kita tanpa ijin untuk mengambil kekayaan di dalamnya. Haruskah kita diam saja karena toh masih punya banyak kekayaan di daerah lain? Apakah kita harus tetap ramah dan tersenyum saja, mengalungkan bunga dan berkata “Selamat datang.”? Tidak!!
Apakah kita akan diam saja diinjak harga diri kita? Teriakkan dan beri tiupan nafas jiwa pada resistensi, agar resistensi itu bernyawa, sehingga kita bisa melawan inperialisme gaya Malaysia. Buktikan bahwa kita juga punya kekuatan. Ganyang Malaysia!!