Lagi-lagi Hari Kartini
Lagi-lagi para perempuan berlomba-lomba mengenakan kebaya terseksi
Dan lagi-lagi jargon "Habis Gelap Terbitlah Terang" muncul ke permukaan tanpa membawa suatu arti
Apa benar Belanda yang memberi kamu nafas, Kartini?
Kalau kamu berdiri sendiri, mengapa kamu mau dipoligami?
Kalau kamu menentang kolonialisasi, mengapa kamu berkompromi?
Rasa penasaran ini semakin menjadi
Aaaahhh....Kasihan benar kau Kartini