Selasa, 29 Desember 2009

Crown Royal vs Ekonomi Rakyat


Terkesan saya setelah melihat tajuk berita di sebuah stasiun televisi swasta nasional yang berbunyi “Rp. 195 Milyar Untuk Mobil Pejabat”. Hot damn!! Jumlah uang yang tak dapat saya bayangkan. Toyota Crown Royal Saloon seharga 1,3 M per kepala! Di tengah situasi krisis keuangan yang dialami oleh Republik ini, dengan begitu angkuhnya para pejabat bisa berlenggang kangkung melewati jalan yang dipenuhi pengamen dan pengamis. Tampaknya hati nurani tak memiliki arti ketika kuasa materi datang membawa upeti. Para pejabat memang jagonya menghabiskan APBN. Salah seorang pejabat berargumen, para pejabat kerjanya memang berat, kadang tidak sempat untuk beristirahat. Mungkin mereka bisa tidur di mobil dinas baru yang sangat mewah itu. Kalau itu alasannya, beli saja mobil karavan atau beli bis sekalian biar enak tidurnya.
Melihat utang Negara yang mencapai ratusan milyar dan keadaan ekonomi rakyat yang kembang kempis, saya merasa pemborosan APBN untuk mobil dinas tersebut sangat tidak masuk akal. Kenapa harus mobil seharga Rp. 1,3 Milyar? Apa tak ada mobil lain yang harganya lebih sesuai dengan keadaan ekonomi rakyat? Untuk diketahui, mobil seharga Rp 1,3 Milyar itu belum termasuk uang bensin, oli, servis dan segala macam tetek bengeknya selama 5 tahun. Ukuran keberhasilan seorang pejabat Negara dalam rangka menyejahterakan rakyat yang memberikan mandatnya tidak bisa diukur dari mewah tidaknya mobil dinas yang mereka gunakan. Toh kalau mereka memakai sepeda tetapi bekerja secara maksimal, pastilah sejahtera bangsa ini. Ada argument, kalau mereka naik sepeda bagamana bisa bekerja maksimal? Saya balik bertanya, apakah dengan mengendarai mobil seharga Rp. 1,3 M itu para pejabat bisa menjamin hasil kerja mereka mampu memberikan kontribusi pada rakyat? Untuk diketahui, anggaran untuk transportasi para pejabat di Republik ini jumlahnya lebih besar dari pada negara seperti Malaysia, India, bahkan negara maju seperti Belanda.
Ooh, betapa indahnya dunia Indonesia ini.