Rabu, 03 Maret 2010

Aku Ingin Membaca!!


Pagi ini aku membuka hari dengan naik kereta api Prameks menuju Solo, kota mimpi. Di gerbong aku beli koran pagi bernama Tempo seharga Rp.1.500. Khusus pelanggan Prameks, kata stempel di halaman muka. Dengan berdiri karena tak mendapat tempat untuk mengistirahatkan kaki, satu per satu berita aku kuliti. Sampai halaman A8, aku terhenyak membaca sebuah judul kecil di bagian tengah halaman yang juga dihiasi sebuah foto ilustrasi. Begini bunyinya, Razia Buku. Penasaran, aku baca berita terkandung yang hanya berisi dua kalimat. Berita itu menceritakan bahwa pegawai Kejaksaan Negeri Sukabumi, berafiliasi dengan Kesbang kota Sukabumi merazia buku-buku yang dianggap menggangu persatuan Bangsa Indonesia!!. Ironis...Sebodoh itukah masyarakat Indonesia hingga perlu diatur bahan bacaannya? Bukankah kita juga punya filter sendiri? Kita (harusnya) mampu memilah dan memilih, mana bacaan yang layak dibaca, dan mana yang tidak. Kita juga (harusnya lagi) mampu menyikapi sendiri isi bacaan yang telah kita baca, dengan bijaksana. Atau mungkin otoritas di negara Indonesia masih mengadopsi cara era Orde baru dan Orde Lama yang totaliter dan sewenang-wenag? Entahlah.... Semoga aku masih bisa membaca buku yang aku sukai, karena aku suka membaca, karena aku tak akan pernah berhenti membaca. Aku tak mau menjadi bodoh.