Kamis, 25 Maret 2010

Surakarta jadi Ibukota


Wacana tentang pengubahan nama kota Surakarta menjadi Solo yang ramai dibicarakan khalayak ramai mulai dari loper koran hingga anggota legislatif mulai meredup. Sekarang telah muncul wacana baru, yaitu usaha untuk memekarkan kota Surakarta menjadi ibukota Jawa Tengah. Semarang yang menjadi ibukota incumbent dinilai tidak mampu menyaingi perkembangan pesat kota Surakarta yang tengah berlari mengejar modernisasi yang bernafaskan budaya dan seni. Wacana ini cukup mendapat perhatian serius dari para calon Walikota Surakarta yang sedianya akan bertarung pada tanggal 24 April 2010 mendatang.

Eddy Wirabhum yang berasal dari kalangan keraton antusias menyambut wacana ini. Beliau setuju apabila Surakarta dijadikan ibukota propinsi. Hal ini mendapat sorotan yang cukup tajam karena dikhawatirkan nuansa feodalisme akan muncul mengingat Eddy Wirabhumberasal dari lingkungan keraton.

Di lain pihak, walikota incumbent Joko Widodo menyatakan bahwa kajian tentang wacana tersebut harus dilakukan secara lebih mendalam walau beliau tidak berkeberatan akan pemindahan tersebut. Manfaat dan mudharat status baru kota Surakarta harus diperhitungkan secara seksama. Daerah-daerah penunjang kota Surakarta seperti Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, dan Wonogiri harus diikut sertakan dalam pembahasan wacana ini jika memang kelak akan diwujudkan.

Warga kota Surakarta juga mengambil peranan penting dalam pembahasan perwujudan wacana ini. Mereka harus sudah siap menghadapi suasana ramai dan sibuk ibukota. Jauh berbeda dengan suasana santai dan sepi kota Surakarta saat ini.

Gambar: www.indonesia-tourism.com